“Dia (Al-Shamiri) telah mengatakan bahwa dia tak bisa mengubah masa lalu. Yang pasti dia ingin mengambil jalan yang berbeda jika bisa kembali ke masa lalu,” ungkap John Chandler, pengacara Al-Shamiri.
“Sekarang dia ingin punya kehidupannya sendiri,” tambahnya dikutip Russia Today, Jumat (22/1/2016).
Tidak hanya Al-Shamiri, Mohammed Ali Abdullah Bwazir, tahanan lain Guantánamo yang juga asal Yaman, sudah 14 tahun merasakan masa tahanan. Mirisnya, seolah punya penyakit mental bawaan dari masa tahanan, Bwazir menolak dibebaskan.
“Bisakah Anda bayangkan berada di sana (Guantánamo) selama 14 tahun dan kini dia akan terbang dengan pesawat untuk benar-benar bebas, tapi dia mengatakan: ‘Tidak, bawa saya kembali ke sel (penjara)!’. Itu jadi salah satu hari yang paling menyedihkan buat saya,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)