“Masalah pada peralatan, membuat militer Jerman berada di persimpangan jalan menuju batas kapasitas intervensi militer (di Suriah),” ungkap salah satu anggota Parlemen Jerman dari kubu Sosial-Demokrat, Hans-Peter Bartels.
Belum lagi mengingat jumlah pasukan darat mereka yang jauh lebih kecil, jika dibandingkan ketika Bundeswehr (Angkatan Perang Jerman) dibentuk 1955 lalu. Saat itu, kekuatan Bundeswehr mencapai 600 ribu personel.
Sekarang diperkirakan hanya 177 ribu personel, di mana ratusan bahkan ribuan di antara mereka dikirim ke negara-negara lain, seperti di Suriah (1.200), Afghanistan (890), serta Mali (500).
“Pasukan Jerman kelelahan. Terlalu banyak kekurangan dalam militer Jerman,” tambah Bartels yang mengeluhkan minimnya alokasi dana pemerintah terhadap militer.
(Randy Wirayudha)