Sementara, Humas Hotel Asean International, Azan Sinaga, membantah adanya tudingan pelarangan salat itu. Ia justru mengaku peristiwa pengusiran itu terjadi saat kelima orang tersebut telah selesai salat, karena sang manager menduga mereka melakukan aksi unjuk rasa di areal dalam hotel.
Azan menjelaskan, pengusiran itu terjadi saat mereka keluar dari musala menuju depan hotel. Saat itu, terlapor tengah melakukan pengecekan dan berkeliling areal hotel, melihat kelimanya berjalan di basement, terlapor lalu bertanya kepada seorang petugas keamanan bernama Ambang, kenapa karyawan tersebut berdemo di basement.
"GM kita mengatakan “no here", kepada petugas keamanan kita. Karena dia menduga kelima orang itu melakukan unjuk rasa di basement hotel. Kami juga enggak tahu bagaimana ceritanya, begitu sampai di atas dan bergabung dengan pengunjuk rasa lain, mereka malah mengatakan dilarang salat. Padahal kawan-kawan mereka tetap salat di musala itu sampai sore. Jadi tidak benar ada pelarangan salat. Sampai kapan pun tidak akan pernah ada yang seperti itu," ujar dia.
(Fransiskus Dasa Saputra)