YOGYAKARTA - Suratmi (39), istri terduga teroris Siyono asal Klaten mendatangi Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Kedatangan Suratmi bersama keluarga besarnya, untuk meminta bantuan hukum atas kematian Siyono yang dinilai janggal.
"Saya minta bantuan hukum kepada Muhammadiyah atas meninggalnya suami saya," kata Suratmi saat ditemui Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, Busyro Muqqodas, Selasa (29/3/2016).
Keluarga besarnya tidak rela jika kematian Siyono tidak diusut tuntas. Keluarga menilai Siyono tak layak mendapat perlakuan kasar hingga ajal menjemputnya.
Pihak keluarga juga diminta pihak kepolisian agar mengiklaskan kepergian Siyono. Bahkan, dia pernah diminta menandatangai kertas yang isinya tidak akan meneruskan kasus ini. "Saya tidak mau tanda tangan, saat di Jakarta," katanya.
Saat di Jakarta untuk menjemput jenazah Siyono, Suratmi mendapat uang dua bungkus saat berada di hotel. Uang tersebut guna keperluan biaya pemakaman dan sekolah anak.