NAYPYIDAW - Aung San Suu Kyi mengatakan pemerintah baru Myanmar akan membebaskan semua tahanan politik yang tersisa dalam dua minggu ke depan.
Ini adalah pengumuman pertama Suu Kyi semenjak ditunjuk sebagai "konselor negara". Jabatan itu setara dengan perdana menteri di Myanmar.
Meskipun Suu Kyi dilarang mencalonkan diri sebagai Presiden, tapi Partai Liga Nasional Demokrasi memiliki kursi mayoritas di majelis parlemen.
Suu Kyi sebelumnya pernah menjadi tahanan politik. Karena itulah, masalah ini akan menjadi prioritas utama Pemerintah Myanmar. Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan orang telah dibebaskan sebagai bagian dari proses reformasi politik.
Pemerintah Myanmar tidak merinci nama–nama tahanan politik yang akan dibebaskan, tapi diperkirakan ada 100 tahanan politik yang masih mendekam di penjara dan 400 orang lainnya termasuk beberapa mahasiswa yang sedang menunggu proses persidangan, sebagaimana dikutip dari BBC, Kamis (7/4/2016).
Hingga saat ini belum jelas siapa yang akan dibebaskan sebagai tahanan politik.
Terkait hal ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menghubungi Suu Kyi dan Presiden baru Myanmar, Htin Kyaw, melalui saluran telepon pada Rabu, 6 April 2016.
Obama memuji kebijakan Pemerintah Myanmar yang berupaya melakukan transfer kekuasaan secara damai dan memajukan rekonsiliasi nasional.
Pada pekan ini, Suu Kyi juga bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri Myanmar.
(Ahmad Taufik )