TIMIKA – Jutaan ekor ikan ditemukan mati di sekitar Sungai Amaima, wilayah tanggul barat, yang masih merupakan areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI). Kematian jutaan ekor ikan ini, baru diketahui pihak Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) sejak Jumat 8 April pekan lalu.
Kepada awak media, Wakil Ketua Lemasko, Gery Okoare menyampaikan bahwa pihaknya meminta kepada Freeport Indonesia untuk ikut bertanggungjawab terkait matinya jutaan ekor ikan berbagai jenis dan ukuran tersebut.
“Kalau memang iklim alam, kenapa di wilayah adat lainnya tidak ada. Pantauan kami ini hanya terjadi di sekitar cargo dok,” kata Gery di Timika, Rabu (13/4/2016).
Menurut dia, kematian jutaan ekor ikan ini bukan disebabkan plankton makanan yang sudah habis ataupun adanya perubahan iklim. Sebab, lanjut dia, sudah dilakukan survey pada wilayah adat Kamoro bagian barat maupun timur, namun tidak ditemukan adanya kejadian serupa.
Ia menduga bahwa kejadian tersebut muncul dari racun limbah hasil pertambangan PTFI.
“Menjadi pertanyaan lembaga adat, kenapa ini bisa terjadi di sekitar lokasi pertambangan Freeport,” ujarnya.