Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga Eks Transmigrasi di Konawe Protes Lahannya Tergusur Perusahaan Sawit

Antara , Jurnalis-Selasa, 19 April 2016 |09:21 WIB
Warga Eks Transmigrasi di Konawe Protes Lahannya Tergusur Perusahaan Sawit
Ilustrasi
A
A
A

KENDARI - Sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK), warga eks transmigrasi yang bermukim di Desa Arongo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) memprotes masuknya PT Merbau yang melakukan ekspansi penamanan kepala sawit.

Salah satu warga Transmigrasi Desa Laikandonga UPTD Arongo, Ujang Uskadiana, mengatakan, selama empat tahun bermukim di wilayah tersebut, ratusan warga masih hidup tenang dengan bercocok tanam.

Namun, kata Ujang, setelah PT Merbau beraktivitas, sudah ada 20 kapling atau sekira 40 hektare lahan transmigrasi tergusur untuk ditanami kelapa sawit.

Akibatnya, tanaman masyarakat seperti, merica, pala, cengkeh, serai, kopi, pisang dan sejumlah tanaman perkebunan lainnya rusak karena digusur alat berat. Selain itu kehadiran alat berat juga menyebabkan kerusakan jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

"Yang jelas kerugian imaterial tidak terhitung karena jerit tangis orang yang empat tahun merawat tanaman, ketika datang alat berat tanpa kompromi," kata Ujang, Selasa (19/4/2016).

Warga transmigrasi juga mempertanyakan keberadaan perusahaan kelapa sawit yang bisa mengambil lahan transmigrasi yang sudah ditempati warga selama bertahun-tahun lamanya. Padahal penempatan transmigrasi di UPT Arongo merupakan program pemerintah mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten.

"Setahu saya program Transmigrasi itu program nasional, kenapa PT Merbau dari Sumatera datang ke Konawe Selatan dapat ribuan hektar," ujarnya .

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement