Dedi berharap jika hal itu terealisasi, maka anggota DPRD yang bersangkutan akan mengoperasikan ambulansnya di masing-masing daerah pemilihan.
"Lumayan tuh. Saya di Purwakarta kan empat (kader Golkar terpilih di DPRD Jawa Barat), berarti ada delapan ambulans tambahan. Setuju saya kalau begitu diganti ambulans. Kan bagus," ucapnya.
Dedi menambahkan, penolakan pengadaan Fortuner bersifat mutlak. Kader Golkar di DPRD Jawa Barat harus memiliki sikap yang sama.
"Tuh mobil Golkar ngebaris bagus-bagus, masih ribut Fortuner. Enggak bisa (kompromi), sudah, titik begitu (harus menolak), enggak boleh main-main," tandas Dedi.
(Khafid Mardiyansyah)