Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Seperti Apa Kampung Janda di Purwakarta

Agregasi Pikiran Rakyat , Jurnalis-Selasa, 07 Juni 2016 |14:26 WIB
Mengenal Seperti Apa Kampung Janda di Purwakarta
Dua wanita di kampung janda Purwakrta terlihat duduk-duduk santai (foto: pronline)
A
A
A

Di sejumlah rumah di pinggir jalan, perempuan dari berbagai tingkat usia terlihat duduk-duduk di pekarangan. Ada yang berjualan kecil-kecilan, ada yang menjemur gabah, mengasuh anak kecil, ada juga yang hanya melamun.

EN (55) adalah salah satunya. Sepanjang hidup, ia sudah 5 kali menikah. Pernikahannya ada yang berakhir karena perceraian, ada pula yang berakhir karena sang suami meninggal dunia. Ia menolak bercerita lebih jauh tentang kehidupan pribadinya.

"Di sini banyak juga perempuan yang pergi menjadi TKI di Timur Tengah. Beberapa di antaranya sudah janda ketika pergi. Saat pulang, justru mereka membawa anak kecil dengan wajah keturunan Arab," ujarnya seolah apa yang baru disampaikannya itu adalah hal biasa.

Menurut EN, ada juga beberapa perempuan muda yang sudah janda dan punya anak karena pernikahan di umur yang terlalu muda. Rata-rata usia perknikahan tidak lebih dari 10 tahun. Pernikahan juga terjadi antara warga sekampung dan jarang melibatkan laki-laki dari wilayah lain.

Akan tetapi meski bercerai, hubungan baik antara mantan suami-istri di Tegalsari tetap terjaga. Mereka masih saling mengunjungi terutama saat Lebaran. Soal penyebab perceraian, rupanya bukan hanya faktor ekonomi. Pudarnya kesetiaan sebagai faktor akar kuadratnya turut menjadi pemicu.

Suami yang bekerja di tempat yang jauh dan jarang pulang membuat beberapa perempuan berpaling kepada laki-laki lain. Ketika pulang dan menyandang status duda, sang laki-laki pun menikah lagi baik dengan janda maupun gadis. Jarang ada perempuan usia subur menyandang predikat janda dalam waktu lama. Setahun atau dua tahun, mereka sudah menikah kembali.

Saat singgah di salah satu warung, saya sempat bingung, kenapa tiba-tiba banyak perempuan umur 20-30-an yang berdatangan ke warung itu dan duduk-duduk di sekeliling saya. Padahal sebelumnya ketika baru saja duduk dengan kaki yang berdebu dan ransel yang masih menempel di punggung hanya ada saya dan seorang penjaga warung.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement