PYONGYANG – Korea Utara (Korut) pernah menguji coba rudal untuk meluncurkan satelit di orbit Bumi. Uji coba tersebut dianggap oleh pihak Barat melanggar sanksi yang tengah dijatuhkan kepada Korut. Akibatnya, negeri serba tertutup itu dijatuhi sanksi yang lebih tegas.
Sanksi tersebut mau tidak mau menghambat pengembangan ekspedisi luar angkasa Korut. Namun, Ketua Badan Luar Angkasa Korut, Hyon Kwang-il yakin sanksi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tidak akan menghalangi ambisi negaranya untuk menancapkan bendera di Bulan.
“Meski AS dan sekutunya berusaha memblokir pengembangan luar angkasa kami, namun ahli-ahli kami tetap akan menaklukkan luar angkasa dan menancapkan bendera DPRK (nama resmi Korut) di Bulan,” ujar Kwang-il penuh optimisme, seperti dimuat Sky News, Kamis (4/8/2016).
Ia menambahkan, Korut ingin melakukan penerbangan manusia dan eksperimen ilmiah di luar angkasa, membuat penerbangan dan eksplorasi Bulan, serta eksplorasi ke planet lain.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un telah memerintahkan para ilmuwannya untuk lebih banyak meluncurkan satelit observasi Bumi sekaligus meluncurkan satelit komunikasi geo-stasioner pertama mereka. Peluncuran-peluncuran itu akan menjadi tanda kemajuan signifikan dari Korut.