Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

ASEAN Dituding Tak Kompak Tangkis Klaim Laut China Selatan

Silviana Dharma , Jurnalis-Rabu, 31 Agustus 2016 |15:37 WIB
ASEAN Dituding Tak Kompak Tangkis Klaim Laut China Selatan
Menlu Retno LP Marsudi dalam sidang dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI. (Foto: Silviana D/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Konflik terkait Laut China Selatan antara Tiongkok dengan Filipina turut menyeret negara-negara Asia Tenggara lainnya di kawasan tersebut. Bahkan, kekompakan negara anggota ASEAN pun dipertanyakan.

"Saat ini ASEAN terkesan sudah tidak solid lagi, sehingga tidak ada satu sikap bersama yang kuat untuk menangkis klaim China di kawasan perairan tersebut," tukas Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon dalam rapat dengar pendapat (RDP) DPR RI dengan Menlu Retno LP Marsudi, Rabu (31/8/2016).

Pernyataan Effendi merupakan tanggapan atas hasil keputusan pengadilan arbitrase internasional soal sengketa Laut China Selatan. Menlu Retno LP Marsudi sendiri memberikan tanggapan tegas. Menurut Retno, sesuai dengan hasil pernyataan bersama AMM di Vientianne, Laos bulan lalu, Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN pada prinsipnya sudah satu suara. Satu hal yang pasti, pertemuan itu setuju untuk tetap menjaga pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai internasional.

"Kami sudah sepakat bahwa hasil putusan arbitrase itu ditanggapi dengan tetap mempertimbangkan pentingnya negara-negara ASEAN untuk memperkokoh rumah ASEAN demi menjaga stabilitas kawasan," tegas Retno.

Sikap ASEAN yang berada di tengah-tengah seperti itu dipandang Effendi tidak memuaskan. Padahal menurut dia, China saat ini sudah begitu keras mengklaim kedaulatannya di sana. Tetapi sebagai satu kesatuan di dalam ASEAN, Efendi menilai negara-negara Asia Tenggara kini sudah tidak bersatu lagi membela anggotanya.

"Dalam pertemuan di Laos itu kan cuma ada Filipina, China tidak diikutkan. Bisa beritahu juga negara mana yang tidak sepakat dengan kita? Kesannya sekarang itu sudah tidak solid lagi padahal China begitu gencar mengklaim. Konflik Laut China Selatan ini kan juga berbeda dengan sengketa Pulau Ligitan dan Sipadan yang memperebutkan adalah anggota kawasan. Jadi bagaimana sebenarnya sikap ASEAN ini?" tanya Effendi.

Menlu Retno menampik bahwa ada anggota ASEAN yang tidak sepaham. Ia menegaskan dalam hal ini tidak ada tekanan sama sekali untuk berpihak pada satu negara. Meskipun Filipina adalah anggota ASEAN, sudah dijelaskan bahwa masalah ini yang penting tidak mengganggu stabilitas kawasan.

"Ini masalah yang harus diselesaikan antara Filipina dengan Tiongkok. Yang kami lihat dalam sengketa ini adalah melindungi keluarga ASEAN, dalam arti menjaga kesepahaman nilai-nilai dan peraturan perairan internasional (bukan mengedepankan aspek keberpihakan)," tandas Menlu.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement