Masih kata Ujang, penyegelan bangunan GSJA sempat jadi tontonan warga sekitar, bahkan sejumlah aparat dari Polres Kotawaringin Timur sempat melakukan penjagaan.
"Benar pada Rabu malam sempat dijaga puluhan polisi. namun sekarang sudah tidak dijaga lagi karena kondisi dan situasi di lokasi aman," ungkapnya.
Ujang sendiri tak tahu sampai kapan penyegelan itu dilakukan. "Saya tidak tahu sampai kapan gereja ini dibuka segelnya. Saya hanya melaksanakan tugas, yakni menjaga dan merawat bangunan gereja itu."
Sementara itu, di pintu masuk bangunan GSJA terpasang sepanduk berukuran besar dengan tulisan "Kami Menolak Pendeta Artius dan Pendeta Sandra Tabitha untuk menjadi Gembala di GSJA Sampit".
(Qur'anul Hidayat)