Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Algojo Duterte: Presiden Bunuh Petugas dengan Senapan Mesin

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 16 September 2016 |10:48 WIB
Mantan Algojo Duterte: Presiden Bunuh Petugas dengan Senapan Mesin
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: Reuters)
A
A
A

MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal sebagai tokoh kontroversial berwatak keras. Meski begitu, tetap saja publik gempar saat pria berjuluk Digong itu dituduh menghabisi penjabat pemerintah secara langsung.

Tudingan itu datang dari seorang mantan pasukan kematian, Davao Death Squad, yang bekerja dengannya saat Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao. Pria bernama Edgar Matobato itu mengatakan, dia dan kelompoknya telah menghabisi sedikitnya 1.000 orang dalam kurun waktu 25 tahun atas perintah Duterte.

Menurut pengakuan pria berusia 57 tahun itu, para korban dibunuh dengan cara dicekik, dibakar, dipotong-potong dan kemudian dikuburkan di sebuah tempat penggalian milik salah satu anggota pasukan kematian. Bahkan, di antara mereka ada yang dibuang ke laut dan diumpankan hidup-hidup kepada buaya.

Dalam kesaksian yang disampaikan kepada Senat, Matobato juga mengatakan Duterte turun tangan langsung menghabisi salah satu korbannya, seorang agen dari Biro Investigasi Nasional Filipina pada 1993. Saat itu, pasukan kematian terlibat tembak-menembak setelah berselisih dengan petugas dari departemen kehakiman yang memblokir jalan. Menurut keterangan Matobato, Duterte tiba di lokasi kejadian setelah insiden itu berakhir.

“Wali Kota Duterte adalah orang yang menghabisinya. Jamisola (petugas departemen kehakiman) itu masih hidup saat Duterte tiba. Dia mengosongkan dua magasin Uzi ke tubuh korban,” kata Matobato sebagaimana dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/9/2016). Uzi adalah jenis senapan mesin ringan buatan Israel yang banyak digunakan militer dunia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement