Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Algojo Duterte: Presiden Bunuh Petugas dengan Senapan Mesin

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 16 September 2016 |10:48 WIB
Mantan Algojo Duterte: Presiden Bunuh Petugas dengan Senapan Mesin
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: Reuters)
A
A
A

Senat Filipina tengah melakukan penyelidikan atas pembunuhan di luar hukum yang dilakukan dalam pemberantasan kejahatan dan narkotika yang dilakukan Duterte selama menjabat. Laporan dari kepolisian menyebutkan sedikitnya 3.000 orang telah tewas dalam 72 hari Duterte bertindak sebagai presiden.

Sebelumnya, Matobato juga menuduh Duterte telah memerintahkan pengeboman masjid sebagai pembalasan atas serangan di Katedral Davao pada 1993. Namun, seperti juga tuduhan pembunuhan, Matobato tidak memberikan bukti atas pernyataannya itu.

Duterte sendiri mengakui dirinya pernah terlibat dengan pasukan kematian selama menjabat sebagai Wali Kota Davao. Pasukan kematian Duterte yang terdiri dari polisi dan mantan gerilyawan komunis Filipina tersebut bertugas untuk membunuhi para pelaku kriminal, pemerkosa, pengedar obat-obatan, dan penculik.

Juru bicara presiden Ernesto Arnabella dan Maretin Andanar mengungkapkan keraguan mereka atas keterangan yang diberikan Matobato karena kurangnya bukti. Menurut mereka, tuduhan ini perlu diselidiki lagi secara lebih teliti.

“Apa pun kesaksian, pernyataan yang dikatakan ketua (komite Senat), kami akan melakukan penyelidikan yang benar untuk itu,” kata Ernesto.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement