Pernyataan itu kemudian diikuti dengan post kedua. “Saya tidak tahu tepatnya perasaan saya saat mengambil nyawa manusia. Saya rasa saya hanya harus terus maju dengan mengetahui apa yang saya lakukan memiliki tujuan dan faktanya akan membuat perbedaan,” katanya lagi. Terduga pelaku menutup manifestonya dengan janji akan menginformasikan aksi selanjutnya.
Pihak kepolisian masih belum dapat memastikan keaslian blog tersebut, dan tidak ada petunjuk siapa orang yang menulisnya. Sampai saat ini penyelidikan masih terus berjalan dan pihak berwenang telah menahan beberapa orang yang diduga memiliki kaitan dengan ledakan yang melukai 29 orang tersebut.
(Rahman Asmardika)