DEPOK – Pesan berantai penculikan anak oleh seorang perempuan bermukena merah muda (pink) meresahkan warga Depok. Polresta Depok pun langsung menyelidiki informasi tersebut. Hasilnya, polisi memastikan jika kabar yang berasal dari pesan berantai itu bohong alias hoax.
Cerita bermula dari seorang penumpang ojek perempuan yang mencari alamat ayahnya di Cipayung, Depok. Namun karena kurang ongkos, ia diteriaki maling dan mengganti bajunya bermotif bunga-bunga pink. Kabar ini lalu menjadi viral di media sosial dan berkembang ke kasus penculikan.
Meski hoax, cerita itu sudah telanjur menyebar di kalangan masyarakat melalui media sosial dan pesan berantai di BBM hingga WhatsApp. Para ibu pun khawatir, terlebih lagi isi pesan tersebut mengincar anak-anak sebagai targetnya.
"Syukurlah kalau hoax atau tidak benar. Namun biar bagaimanapun isu itu sempat meresahkan. Kami sebagai orangtua, apalagi katanya di Cipayung. Jadi saya tetap waspada," kata seorang ibu rumah tangga bernama Maryani, di Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Rabu (28/9/2016).
Apalagi, Maryani memiliki dua anak yang masih berstatus pelajar. Anak pertamanya kelas X SMA dan anak kedua masih duduk di bangku kelas V SD.
"Mulai sekarang masyarakat jangan mudah termakan kabar lewat broadcast message namun tetap waspada," tuturnya.
Hal senada diutarakan Leni, warga Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo. Ia menyatakan resah dengan adanya pesan berantai di grup WhatsApp di tempat tinggalnya. Leni mengungkapkan, kabar penculikan anak tidak hanya didapat dari grup WhatsApp, tetapi juga media sosial miliknya.
Ia pun lebih berhati-hati menjaga anak-anaknya, terutama saat siang hari. "Buat takut memang, belum tahu kejelasannya. Ada yang bilang hoax, ada yang bilang benar. Tapi, saya jadi lebih berhati-hati lagi menjaga anak karena banyak juga kan kasus penculikan lainnya enggak hanya ini," tukas Leni. (Sym)
(Fransiskus Dasa Saputra)