Pernyataan tersebut menurut Kaine terang-terangan menyulut perang nuklir. “Kalau kita biarkan nuklir bebas dikembangkan seperti itu, teroris akan mudah memanfaatkannya. Ini bisa memicu perang nuklir,” sergahnya.
Namun Pence yang tampil gemilang dalam perdebatan ini dengan ketenangannya menuding balik kemampuan Hillary dalam menangani kontroversi nuklir. Dalam argumennya, suami dari Karen Pence tersebut mengungkit kesalahan Hillary yang membawa AS berperang di Irak pada 2011.
“Hillary Clinton memiliki server pribadi di rumahnya yang menyimpan informasi negara yang dirahasiakan. Salah satunya soal serangan kapal nirawak, pesannya sendiri datang dari Presiden AS (Barack Obama). Server pribadinya itu juga yang menjadi sasaran empuk untuk diretas kekuatan asing,” pungkasnya.
Kaine lalu mengungkit pernyataan Trump yang ingin menyingkirkan NATO. Pence meluruskan masalah ini, “Bukan itu yang Trump katakan.”
Sang miliarder AS yang diperdebatkan di sini pun sebelumnya pernah menjelaskan pernyataan kontroversial tersebut. “Saya sebelumnya pernah bilang kalau NATO itu pakta usang, karena mereka gagal menangani terorisme. Tapi berkat komentar saya, mereka jadi mengubah kebijakannya dan sekarang punya divisi baru yang berfokus menanggulangi ancaman teror,” ujar Trump, seperti dikutip dari Fact-Check di CBS News.
(Silviana Dharma)