Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Otoritas Haiti Bingung Hadapi Badai Matthew dan Ancaman Kolera

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2016 |11:30 WIB
Otoritas Haiti Bingung Hadapi Badai Matthew dan Ancaman Kolera
Penyakit kolera mengancam Haiti usai Badai Matthew (Foto: Carlos Garcia Rowlins/Reuters)
A
A
A

PORT AU PRINCE – Jumlah korban tewas akibat Badai Matthew di Haiti sudah mencapai 339 orang. Sebagian besar korban tewas akibat tertimpa pohon tumbang, reruntuhan bangunan, dan tersapu banjir bandang akibat luapan air sungai.

Mayoritas korban tewas berada di kota kecil dan desa nelayan yang berada di Semenanjung Tiburon. Wilayah tersebut dikelilingi oleh sungai dan garis pantai Laut Karibia serta berada di belakang perbukitan.

Puluhan korban tewas lainnya berasal dari wilayah Les Anglais di Negara Bagian Sud. Sekira 90 korban tewas berada di Chantal, dekat Les Anglais. Otoritas Chantal bahkan mengaku putus asa menghadapi musibah Badai Matthew.

“Kami tidak punya apa pun untuk bertahan hidup. Pohon jagung dan buah-buahan lainnya rusak. Saya tidak tahu bagaimana semua ini akan diperbaiki seperti semula,” ujar Wakil Wali Kota Chantal, Marc Soniel Noel, seperti dimuat Reuters, Jumat (7/10/2016).

Kemiskinan, pemerintah yang lemah, dan kondisi hidup yang memprihatinkan, membuat Haiti sangat rentan terhadap bencana alam. Tidak jarang, penyakit bermunculan di Haiti usai dilanda bencana alam. Sebagai contoh, usai gempa bumi pada 2010, muncul penyakit kolera di Haiti hingga menewaskan 9.000 orang.

Organisasi Kesehatan Pan Amerika mengatakan, pihaknya tengah bersiap atas ancaman penyakit kolera usai Badai Matthew. Sebab, banjir kemungkinan besar telah mencemari persediaan air bagi warga.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement