Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Untuk Pertama Kalinya Sukarelawan Amerika Serikat Diculik di Niger

Silviana Dharma , Jurnalis-Sabtu, 15 Oktober 2016 |09:43 WIB
Untuk Pertama Kalinya Sukarelawan Amerika Serikat Diculik di Niger
Ilustrasi. Penculikan NGO AS di Niger. (Foto: Joburg East Express)
A
A
A

ABALAK – Untung pertama kalinya dalam sejarah, seorang sukarelawan lembaga nonpemerintah (NGO) Amerika Serikat diculik di Kota Abalak, Niger. Belum diketahui identitas pastinya, selain dia adalah laki-laki.

Sumber militer terpercaya mengungkap, penculik melarikan sanderanya dari Ibu Kota Niamey. Sebelum akhirnya dibawa menyeberangi perbatasan menuju Mali, negara di Afrika Barat yang dulunya merupakan jajahan Prancis. Niger berbatasan dengan Mali di bagian baratnya.

“Seorang pekerja NGO AS diculik pada Jumat 14 Oktober sekira pukul 21.00 waktu Abalak. Sejauh ini masih terlalu dini untuk menetapkan identitas penculiknya yang telah kembali ke Mali. Otoritas (Niger) sekarang sudah menaikkan status darurat tertinggi di kawasan,” terang sumber yang tak bisa disebutkan namanya tersebut, seperti disitat dari Telegraph, Sabtu (15/10/2016).

Sumber itu menambahkan, ketika pertama kali mengetahui adanya penculikan, otoritas setempat langsung menuju lokasi kejadian. Mereka melacak jejak pelaku dan saat bertemu, kedua pihak sempat terlibat baku tembak.

“Sedikitnya dua orang meninggal saat bertukar tembakan. Sayang, sandera tetap berhasil dibawa kabur,” bebernya tanpa menyebutkan nama kedua korban tewas yang dimaksud.

Sambil menunggu informasi lebih lanjut, semua jalan menuju Mali saat ini diawasi. Pemerintah tidak ingin lagi kecolongan dengan adanya warga negara asing yang diculik.

Kelompok bersenjata dari Mali dalam sebulan terakhir dikabarkan memang tengah gencar menyerang kemah pengungsi di Niger. Sekira 22 tentara Niger tewas dan tiga lagi terluka awal bulan ini saat melindungi kemah pengungsi di Tahoua, timur laut Niamey, yang disasar oleh para pria bersenjata dari Mali.

Selain kelompok bersenjata, ancaman lain yang sering menghantui Niger datang dari bagian tenggara. Mereka adalah kelompok jihadis Boko Haram yang sudah bersumpah setia kepada ISIS.

Pada 2011, dua warga negara Prancis juga pernah diculik dari suatu restoran di Niamey. Keduanya ditembak mati ketika otoritas Niger tengah berupaya membebaskan mereka. Setahun sebelumnya, lima karyawan perusahaan energi Prancis, Areva di Niger diculik Magreb, kelompok sayap Al Qaeda. Saat itu, para korban sedang berada di tambang uranium di Arlit, utara Niger. Korban pertama yang dibebaskan adalah satu-satunya sandera perempuan. Baru kemudian sisanya dibebaskan pada 2013.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement