Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tengok Keberagaman Voters di Florida Jelang Pilpres AS 2016

Silviana Dharma , Jurnalis-Selasa, 08 November 2016 |05:03 WIB
Tengok Keberagaman <i>Voters</i> di Florida Jelang Pilpres AS 2016
Persaingan ketat Hillary Clinton dan Donald Trump di Florida. (Foto: AP/Reuters)
A
A
A

MIAMI – Florida adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang dihuni pemilih tidak tetap terbanyak. Lebih dari enam juta penduduknya telah memberikan suara lebih awal. Meski begitu, negara bagian AS yang paling banyak terpapar sinar matahari ini masih menjadi ladang perebutan antara Hillary Clinton dan Donald Trump.

Menengok Florida, kita bisa melihat betapa beragamnya pemilih di sini. Melansir ITV, Selasa (8/11/2016), sejauh ini ada 12.655.286 pemilih yang sudah terdaftar untuk pilpres AS 2016.

Selisih pendukung Demokrat dan Republik sangat tipis di sini. Ada 4.800.905 pemilih Demokrat berbanding 4.500.960 pemilih Republik. Sementara pemilih ungu atau swingvoters mencapai lebih dari tiga juta sisanya.

Meski kenyataanya pemilih Demokrat lebih banyak, perlu diketahui pula bahwa dua pertiga pemilih yang terdaftar adalah orang kulit putih. Demografi di Florida menunjukkan, penduduk AS keturunan Afrika ada 1.723.402 orang dan warga hispanik sebanyak 2.023.850 orang.

Seperti diketahui, kebanyakan negro cenderung berpihak kepada partai biru. Namun tahun ini, pengusungan Hillary tidak memberikan mereka keyakinan lebih untuk mempertahankan keberpihakan tersebut. Buktinya, elektabilitas Demokrat menurun 10 persen di kalangan pemilih kulit hitam sepekan lalu.

Penurunan tersebut tak pelak membuat tim kampanye Hillary panik dan berusaha mengejar ketertinggalan. Itu lah mengapa seorang pengamat politik AS dari University of Notre Dame, Nathanael Gratias Sumaktoyo pernah mengatakan bahwa mantan ibu negara itu butuh bantuan banyak orang untuk bisa memenangkan hati rakyatnya.

“Oleh karena itulah, Hillary butuh Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama untuk mengangkat pamornya. Tanpa mereka, peluang menangnya cenderung kecil,” ucap Gratias dalam diskusi Pilpres AS di @America, Pacific Place kawasan SCBD, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Elektabilitas Hillary faktanya kembali meningkat di mata pemilih Afrika-Amerika ketika Obama datang berkampanye untuknya di Miami, Florida. Apa pun itu, pemilih Florida memastikan satu suara dari mereka sangat mahal harganya.

Di sisi lain, partai merah berharap banyak pada pemilih hispanik. Namun suara mereka juga belum menentu. Pengalaman sebelumnya mengungkap, sepertiga dari para keturunan Kuba itu malah memutuskan untuk tidak memberikan suara mereka pada menit-menit terakhir.

Five Thirty Eight, salah satu situs jajak pendapat terpercaya di Negeri Paman Sam menyatakan, kemungkinan menang Hillary sebesar 51,4 persen di Florida. Selisihnya tipis sekali dengan peluang keterpilihan Trump, yakni 48,6 persen.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement