Yasmin sebenarnya sangat gemar bermain di luar. Dia juga termasuk anak yang ceria. Akan tetapi, kelaparan menghalangi dia menjadi dirinya sendiri. Jumana menuturkan, ada kalanya saat makanan sedang sangat menipis, Yasmin terbaring lemas dan tak bisa beranjak keluar.
Baginya, Yasmin adalah salah satu anaknya yang beruntung. Jumana menjelaskan, beberapa tahun lalu, anaknya yang lain, saudara Yasmin, meninggal karena kelaparan.
Selain minimnya ketersediaan makanan, Chad juga sangat kekurangan sumber daya air. Dalam salah satu foto yang diambil Peter Caton dari Tear Fund, lembaga amal berbasis kekristenan di Inggris, terlihat Jumana bersama putri bungsunya berdiri di atas sungai yang amat dangkal. Sampai-sampai yang menjadi pijakan Jumana bukan lagi air, tetapi tanah.
“Beberapa bulan kemudian, sungai ini akan mengering sepenuhnya dan warga desa harus mengais pasir demi mencari air. Ada lembaga kemanusiaan yang sudah membantu komunitas di sini membangun bendungan kecil untuk menampung air dan memberikan pasokan air yang lebih rutin dan terjangkau,” terang Peter Caton untuk foto tersebut di atas.