WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru saja menggelar makan malam dengan mantan musuh politiknya Mitt Romney. Ia digadang-gadang menjadi salah satu kandidat Menteri Luar Negeri AS yang paling potensial.
Trump dan Romney bertemu di Restoran Swankiest, New York, AS, pada Selasa 29 November 2016. Pascamakan malam, Romney memuji Trump di hadapan media.
Sikap Romney ini berbalik 180 derajat mengingat ia sering mengkritik Trump. Sebelumnya Romney sering menyebut Trump sebagai seorang "penipu". Namun usai makan malam tersebut, Romney mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan sambutan ramah Trump terhadap dirinya berkaitan dengan persiapan pergantian parlemen AS. Ia menyebut makan malamnya dengan Trump sebagai "malam yang indah".
"Aku rasa kalian akan melihat Amerika terus memimpin dunia di abad ini dan meningkatkan harapan bahwa Presiden terpilih, Donald Trump, akan membawa kita pada masa depan yang lebih baik," ujar Romney sebagaimana dikutip dari Telegraph, Rabu (30/11/2016).
Selain Romney, turut juga hadir dalam acara makan malam itu calon kepala staf Gedung Putih, Reince Priebus. Ketiganya bertemu dalam suasana terbuka dan dapat disaksikan jelas oleh pengunjung restoran lainnya, termasuk seorang koresponden senior CNN untuk Gedung Putih.
Perjumpaan Trump-Romney tersebut merupakan pertemuan tatap muka kedua kalinya dalam jangka waktu 10 hari.
Menteri luar negeri AS nantinya akan menjadi wajah Amerika di mata dunia. Ia akan bertugas untuk meyakinkan negara sekutu AS yang sempat khawatir dengan retorika Trump di masa kampanye.
Namun, dipilihnya Romney sebagai menteri luar negeri sejauh ini masih sebatas spekulasi. Romney diketahui memiliki pendangan yang bertentangan dengan Trump terkait Rusia. Trump sempat melontarkan pujian dan kekagumannya pada Presiden Rusia, Vladimir putin sebagai sosok yang berpengaruh dalam perkembangan Amerika, sedangkan Romney dikenal anti-Rusia.
(Rifa Nadia Nurfuadah)