Upacara pemakaman digelar ala militer. Tentara berseragam baret memanggul satu per satu peti jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya. Di atas peti membentang selebaran putih bertuliskan, “Dalam kebahagian dan pada masa tersulit, Kalian selalu pemenang.”
Semuanya berjumlah 50 peti, sebagian besar dibawa menuju stadion Chapeco. Genangan air dan lumpur mengiringi pengusungan setiap jenazah, juga para warga yang mengiringi di kanan kiri jalan, mengular panjang hingga empat sampai lima barisan. Belum terhitung banyaknya karangan bunga dan atribut tim sepakbola itu, seperti bendera kelab dan kebangsaan Negeri Samba.
Para anggota keluarga dan teman terdekat menangis di bawah tenda. Banyak dari mereka sampai membungkuk di atas peti mati itu, tak kuasa menerima kenyataan bahwa yang dikasihi telah berpulang untuk selama-lamanya.