“Tidak ada argumen untuk membenarkan permintaan seorang pencari suaka. Logikanya, dalam kasus seperti ini, pemerintah Brasil seharusnya sudah melakukan pengusiran secara otomatis,” tukasnya.
Castedo diketahui mengajukan perlindungan suaka ke Brasil. Dia mengaku kabur ke perbatasan Corumba demi mencari keadilan. Petugas itu tidak terima dirinya didakwa melakukan kelalaian dan terancam penjara. Menurut kesaksiannya, dia sudah mempertanyakan batas waktu maksimum untuk penerbangan nahas itu, tetapi atasannya tidak mendengarkan.
Maskapai penerbangan LaMia membawa rombongan tim sepakbola Brasil pada Senin 28 November 2016. Pesawat milik perusahaan Bolivia tersebut mengalami kecelakaan dan jatuh di perbukitan Andes, Kolombia dan menewaskan 71 orang. Termasuk di antara para korban tewas adalah 19 pemain Chapacoense, beberapa wartawan dan penumpang umum.
Penyelidikan sementara mengungkap, kehabisan bahan bakar menjadi penyebab utama kecelakaan. Otoritas penerbangan Bolivia juga membekukan izin operasi maskapai ini sebagai buntut insiden maut tersebut.
(Silviana Dharma)