Ia menyebutkan, sejak beberapa minggu terakhir, daerah itu dilanda curah hujan tinggi disertai angin kencang yang membuat kadar oksigen air danau berkurang dan mengakibatkan kematian ikan dalam tempo beberapa jam.
Untuk mengatasi kerugian yang lebih banyak petani diimbau untuk melakukan panen dini pada ikan yang sudah bisa dipanen. Petani juga disarankan untuk mengurangi tebar benih ikan dari 10 eibu ekor per petak dengan ukuran 5 x 5 meter menjadi 2.000 per petak serta mengurangi pemberian pakan.
Salah seorang pembudidaya ikan, Naziruddin mengatakan, pihaknya telah memanen sebagian ikan di keramba jaring apung miliknya, sehingga tidak mati dan tidak mengalami kerugian.
"Sebagian ikan saya sudah panen setelah curah hujan disertai angin kecang melanda daerah ini," katanya.
Dari data DKP Agam, kematian ikan di Danau Maninjau sepanjang 2016 sudah mencapai 40 ribu ton. Sementara pada 2015 sebanyak 175 ton, pada 2014 sebanyak 1.087,38 ton, 2013 sebanyak delapan ton dan 2012 sebanyak 300 ton.
(Fransiskus Dasa Saputra)