JAKARTA - Perayaan Natal dan Tahun Baru tinggal menghitung hari lagi. Sejumlah terduga teroris di beberapa daerah sudah digaruk Polri, sebelum perayaan dua hari besar tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, sikap responsif yang dilakukan Korps Bhayangkara dalam memberantas teroris patut diacungi jempol.
"Mudah-mudahan sikap ini terus bisa dipertahankan hingga awal tahun sehingga para teroris tidak punya peluang untuk beraksi dan menebar teror di malam Natal dan Tahun Baru," kata Neta kepada Okezone, Sabtu (24/12/2016).
Ia mengatakan, penangkapan yang dilakukan Polri merupakan bagian dari antisipasi dan deteksi dini serta terapi kejut agar gerakan yang dilakukan kelompok radikal bisa segera 'tiarap,' terutama di malam Natal dan Tahun Baru.
Polri, lanjut dia, sudah berkali-kali melakukan penggerebekan dan penangkapan, tetapi tetap saja aksi terorisme masih muncul.
"Apalagi sekarang ini muncul fenomena baru dimana para teroris berhasil merekrut calon-calon pengantin wanita. Mereka inilah yang patut diwaspadai pada malam Natal dan malam Tahun Baru nanti," ungkapnya.
Setelah satu persatu tokoh teroris ditangkap dan ditembak polisi, praktis saat ini Bahrun Naim menjadi tokoh idola di kalangan penebar teror Indonesia. Hal ini, kata Neta, karena Naim memiliki jaringan dan bisa mengakses langsung ke ISIS.
"Sehingga aliran dana bisa didapat kelompok-kelompok teroris dari Naim. Mata rantai inilah yang perlu diputus. Sebab tanpa ada aliran dana, kelompok-kelompok teroris di Tanah Air tidak bisa berbuat banyak, termasuk dalam merekrut pengantin wanita," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)