Boudin membawa kado itu ke perapian dan membiarkannya terbakar. Melihat kadonya sedang dijilati api, Cooper meraung-raung. Dia tidak percaya ayahnya akan tega menghancurkan kado Natalnya.
“Ayah jahat! Aku akan laporkan hal ini kepada mama,” ujarnya sambil menangis dan lari ke kamar.
Boudin mengikutinya ke kamar, semua kejadian ini terus direkam olehnya. Di sana, Cooper merealisasikan ancamannya. Sambil menangis keras, anak itu mengadukan perbuatan ayahnya kepada ibu di ujung telefon.
“Ayah melempar kado Natal kami ke perapian. Kami tidak ingin menjadi seperti dia. Ayah suka tidur lebih awal, kami lebih suka tidur larut malam,” tukasnya. Dari bawah kakaknya menimpali, “ya, dia ayah terburuk yang pernah ada.”
Merasa leluconnya sudah kelewatan, Boudin membujuk anaknya turun. Dia menjelaskan kalau kado itu sebenarnya hanya kotak kosong. Akan tetapi, Cooper yang marah karena tahu dirinya baru saja dibodohi mengancam balik.
“Aku akan membanting ponselmu dan melemparnya ke perapian. Lihat saja, aku akan juga menceritakan perbuatanmu ini kepada temanku,” teriaknya.
(Silviana Dharma)