Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Penjelasan Batan soal Pembangunan PLTN Berbasis Thorium di Indonesia

Prabowo , Jurnalis-Rabu, 04 Januari 2017 |18:47 WIB
Ini Penjelasan Batan soal Pembangunan PLTN Berbasis Thorium di Indonesia
Pengecekan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Yogyakarta (Prabowo/Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA - Wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbahan thorium untuk energi alternatif di Indonesia ramai diperbincangkan. Namun, belum ada satu negara pun yang mengunakan thorium sebagai komponen bahan bakar pembangkit listrik.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, selama ini yang dikenal di seluruh dunia PLTN selalu berbasis uranium. Terdapat 431 PLTN yang menggunakan komponen uranium sebagai bahan bakar.

"Yang benar-benar menggunakan thorium belum ada," katanya kepada wartawan di sela-sela diskusi tentang thorium di Kantor Batan Yogyakarta, Rabu (4/1/2017).

Saat ditanya prospek ke depan soal pemanfaatan thorium menjadi bahan bakar PLTN, Djarot mengatakan, perlu adanya mengiradiasi dulu di tahap awal. Melalui reaktor Kartini di Batan Yogyakarta, sekarang thorium sudah bisa diubah menjadi uranium 233.

"Uranium ini kemungkinan bisa jadi bahan bakar tenaga listrik. Batan bisa mengubah thorium menjadi uranium, lalu yang menjadi pertanyaan apakah besok sudah bisa bangun PLTT? Tidak, perlu proses panjang," jelasnya.

Djarot belum bisa menyimpulkan kapan Indonesia akan menggunakan thorium sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dia membeberkan, India dan China yang memiliki thorium lebih banyak dari Indonesia juga belum membangun pembangkit listrik tenaga nuklir berbasis thorium (PLTT).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement