Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penguasa Gambia Akhirnya Bersedia Mengundurkan Diri

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Sabtu, 21 Januari 2017 |13:22 WIB
Penguasa Gambia Akhirnya Bersedia Mengundurkan Diri
Presiden Gambia Yahya Jammeh akhirnya bersedia mengundurkan diri (Foto: Reuters)
A
A
A

BANJUL – Presiden petahana Gambia, Yahya Jammeh, akhirnya bersedia mengundurkan diri dari jabatannya. Sebelumnya, penguasa Banjul sejak 1996 itu enggan mengakui kekalahannya dari Adama Barrow dalam pemilihan umum. Akibatnya, Persatuan Negara-negara Afrika Barat memutuskan menginvasi Gambia demi memaksa pria berusia 51 tahun itu menerima kekalahannya.

Pernyataan mundur tersebut keluar setelah Jammeh berdiskusi panjang lebar dengan mediator asal negara-negara Afrika Barat. Diketahui kemudian, Jammeh berbicara dengan Presiden Guinea Alpha Conde dan Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz.

“Saya telah memutuskan menggunakan hati nurani yang baik untuk melepaskan jubah kepemimpinan bangsa yang besar ini dengan rasa syukur yang tidak terhingga kepada semua rakyat Gambia,” tutur Jammeh dalam pidato yang ditayangkan televisi setempat, mengutip dari BBC, Sabtu (21/1/2017).

Beberapa jam sebelum tayangan televisi tersebut, Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan Yahya Jammeh. Pria asal Kanilai itu berjanji segera meninggalkan Gambia. Akan tetapi, detail kesepakatan tersebut tidak diungkapkan ke publik.

Yahya Jammeh diultimatum untuk segera meninggalkan kantor kepresidenan oleh pasukan perdamaian PBB. Batas akhir untuk Jammeh adalah Jumat 20 Januari 2017 pukul 16.00 waktu setempat. Akibat keras kepalanya Jammeh, Adama Barrow harus rela dilantik sebagai Presiden Gambia di Senegal.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement