"Sisi yang paling dekat ke laut dari retakan itu akan runtuh. Jika ini terjadi, maka bebatuan dalam jumlah besar akan tumpah ke laut. Dan paduan dari bebatuan panas dengan air laut yang dingin adalah ledakan besar," ujar Babb, yang berdinas di Observatorium Gunung Berapi Hawaii.
Babb mengimbuhkan, peristiwa mengalirnya lava panas kali ini termasuk tidak biasa karena durasinya yang amat lama. Biasanya, aliran lava akan segera membentuk dataran baru di bawahnya dan menutup sumber aliran.
"Dalam kasus ini, tidak ada bukti terbentuknya delta baru. Hal itu meyakinkan kami bahwa topografi di sana amat curam," imbuh Babb.
Erupsi di Kilauea telah berlangsung sejak 1983. Sejak musim panas lalu, aliran lava juga telah mencapai lautan.
"Tidak ada indikasi ia akan melambat atau bahkan berhenti," pungkas Babb.
(Rifa Nadia Nurfuadah)