Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Piawai Menulis sejak Belia, Karya Perdana STA Berbahasa Belanda

Tuty Ocktaviany , Jurnalis-Rabu, 08 Februari 2017 |20:25 WIB
Piawai Menulis sejak Belia, Karya Perdana STA Berbahasa Belanda
Sutan Takdir Alisjahbana (Foto: Okezone/Ist)
A
A
A

Hingga menjelang hari tuanya, STA berperan dalam perkembangan kebudayaan Indonesia, baik sebagai penulis, seniman, jurnalis, juga akademisi. Ia adalah pendiri Universitas Nasional Jakarta, Guru Besar dan pengajar di Universitas Malaya Malaysia, Universitas Andalas Padang, serta Akademisi Jurnalistik Jakarta.

Prestasi gemilangnya tidak itu saja. Sederet penghargaan bergengsi pun berada di genggamannya. STA meraih gelar Mr dari Sekolah tinggi di Jakarta (1942), Dr Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1979), dan Universiti Sains Penang Malaysia (1987).

Pada 17 Juli 1994, STA wafat karena sakit jantung. Usianya saat itu 86 tahun.

“Saya lahir tanpa saya minta. Sebelum saya ada, kehidupan ini dan abad ini sudah ada. Begitu pula setelah saya mati, kehidupan akan berjalan terus,” ucap sang pujangga suatu ketika. Demikian disarikan dari buku ‘Tanah Air Bangsa, Seratus Jejak Pers Indonesia’.

(Tuty Ocktaviany)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement