Sementara Kepala Suku Kaitora, M Raffli Jen Kaitora, menyebut, jika tidak ada solusi terbaik maka kondisi Ramaldi akan semakin memburuk. Sebab, kata dia, saat ini kondisi Ramaldi hanya terbaring lemah di rumah sakit bergerak, tanpa adanya kepastian kapan akan di rujuk ke Kota Bengkulu.
Kapal tidak bersandar, sambung Raffli, lantaran surat izin berlayar kapal perintis pun belum diperpanjang sehingga tidak bisa bersandar di pelabuhan dermaga Malakoni.
Kemudian, kapal Ferry tidak bisa berlayar lantaran sedang dalam perbaikan kapal. Sehingga tidak dapat melayani penumpang dan melayani pengangkutan hasil pertanian dan bahan pokok lainnya.
''Kapal tersebut sarana satu-satunya menuju pulau Enggano. Jika tidak berlayar maka aktivitas di Enggano menjadi lumpuh dari segara bidang. Termasuk merujuk orang yang sakit,'' tandasnya. (sym)
(Angkasa Yudhistira)