SEOUL - Lima tahun lalu, saudara tiri penguasa Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, yaitu Kim Jong-nam (46) pernah mengirim surat meminta pengampunan pada adik tirinya.
Lima tahun lalu, Kim Jong-nam (46) pernah mengirim surat meminta pengampunan pada penguasa Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un. Ia meminta agar sang adik tiri menghentikan upaya pembunuhan atas dirinya. Jong-Un menduduki tampuk kepemimpinan di Korut setelah ayah mereka, Kim Jong-il, meninggal pada Desember 2011.
Berdasarkan informasi dari agen mata-mata Korea Selatan (Korsel), dalam suratnya, Jong-nam meminta diktator muda tersebut untuk menarik perintah pembunuhan yang dialamatkan padanya.
"Kami tidak punya tempat untuk pergi dan untuk bersembunyi. Kami menyadari bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah dengan bunuh diri," tulis Kim Jong-nam dalam suratnya sebagaimana dikutip dari VOA, Kamis (16/2/2017).
Sebagaimana diberitakan, Jong-nam diserang dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin 13 Februari pagi. Ia kemudian tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Otoritas berwenang menyebut kematiannya disebabkan racun, namun masih belum jelas jenis racun yang digunakan dan bagaimana ia bisa terpapar zat tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Korsel percaya bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh mata-mata Korut.
Agen mata-mata Korsel juga menyampaikan, bahwa Kim Jong-un telah berusaha membunuh kakak tirinya setelah mengambil alih kekuasaan. Namun, usahanya gagal pada 2012. Jong-un menganggap kakaknya tersebut mengancam kekuasaannya. Meskipun Jong-nam sendiri pernah mengaku tak tertarik untuk memimpin Korut.
"Saya membencinya. Jadi saya akan menyingkirkannya," kata Jong-un yang disampaikan oleh salah satu anggota parlemen Korut, Kim Byung-kee yang dikutip oleh mata-mata Korsel.
Beberapa analis menyebut, Kim Jong-un memiliki kekhawatiran jika saudara tirinya bisa dimanfaatkan untuk menggulingkan rezimnya oleh pihak musuh. Setelah sadar diburu dan nyawanya terancam, Jong-nam tinggal nomaden. Ia juga sering berpergian ke berbagai kota di kawasan Asia Tenggara dan China.
"Saya setengah saudaranya. Tapi saya belum pernah bertemu dengannya. Saya khawatir Kim Jong-un menyerupai kakek saya. Rezim Kim Jong-un tidak akan bertahan lama. Tanpa reformasi Korut akan runtuh dan ketika perubahan terjadi, rezimnya juga akan runtuh," tukas Jong-nam dalam wawancaranya dengan Gomi.
Hingga kini banyak pejabat Korut telah disingkirkan dengan cara dibunuh semenjak Kim Jong-un berkuasa termasuk pamannya sendiri, Jang Song-thaek. Jang yang dianggap sebagai orang paling kuat kedua di Korut diyakini memiki kedekatan dengan Kim Jong-nam dan telah membantu mengupayakan kenaikan gaji para pejabat.
"Saya dibesarkan dengan mendapatkan cinta dari bibi dan paman saya. Saya tidak menyangkal jika mereka merawat saya dengan spesial," tambah Jong-nam pada Gomi sebelum pamannya tewas dieksekusi oleh adik tirinya. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)