Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siti Aisyah dan Sederet Fakta Pembunuhan Kim Jong-nam

Emirald Julio , Jurnalis-Minggu, 19 Februari 2017 |12:21 WIB
Siti Aisyah dan Sederet Fakta Pembunuhan Kim Jong-nam
Foto Siti Aisyah dan Kim Jong-nam (Foto: Istimewa)
A
A
A

PEMBUNUHAN Kim Jong-nam hingga saat ini masih menimbulkan banyak pertanyaan yang membingungkan. Sebab berdasarkan kesaksian Siti Aisyah dan rekannya, mereka mengklaim membunuh kakak tiri Kim Jong-un karena menganggapnya sebagai kelakar.

Hingga kini tabir misteri masih terus mengelilingi pembunuhan tersebut dan pada artikel ini Okezone akan mengulas mengenai fakta terkait kasus itu sejauh ini.

  • Siapakah Kim Jong-nam?

Kim Jong-nam merupakan buah pernikahan tidak resmi antara Kim Jong-il dengan Song Hye-rim dan ia tidak berada di sorotan publik mengingat status pernikahan ayah-ibunya. Memasuki masa mudanya, ia selama sembilan tahun mengenyam bangku pendidikan di Jenewa, Swiss.

Ketika kembali ke Pyongyang, Jong-nam memutuskan bergabung dengan pemerintahan ayahnya. Pada 1994, Kim Jong-nam sempat digadang-gadang oleh ayahnya akan menjadi suksesornya dalam meneruskan dinasti Kim sebagai penguasa Korut.

Namun, sebuah insiden terjadi pada Mei 2011. Tepatnya ketika Jong-nam yang sedang membawa istri dan anaknya ditangkap oleh otoritas Jepang di Bandara Narita. Penangkapan itu terjadi karena ia membawa paspor yang memalsukan identitasnya.

Akibat insiden tersebut Jong-nam dideportasi kembali ke Korut dan membuat ayahnya merasa malu sehingga menghukum putranya itu. Usai insiden di Narita, Jong-nam hidup berpindah-pindah layaknya dalam pengasingan hingga ia akhirnya menetap di Makau dalam perlindungan Pemerintah China.

  • Insiden Pembunuhan

Pada hari kematiannya, Senin 13 Februari 2017, Jong-nam memakai nama samaran Kim Chol di paspor palsunya. Ia hendak terbang ke Makau dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Rekaman kamera CCTV di terminal II memperlihatkan Jong-nam sedang mengantre di depan mesin pendaftaran (check-in).

Tiba-tiba ada dua perempuan yang mendekatinya. Perempuan pertama datang untuk mengalihkan perhatian sedangkan perempuan muda berambut pendek mendekatinya dari belakang. Perempuan yang belakangan teridentifikasi sebagai warga Vietnam, Doan Thi Huong, itu tampak mengenakan baju putih bertuliskan LOL dipadu rok pendek dan celana ketat berwarna merah muda.

Doan diyakini bertugas sebagai pengalih perhatian. Sementara pembunuh sebenarnya yang diduga agen bayaran Korut adalah seorang pria. Pelaku menyamar jadi perempuan dan dengan cepat membekap korban dengan sapu tangan atau kain yang sudah dicampur racun (risin).

Risin adalah senyawa kimia beracun yang lebih mematikan daripada sianida. Racun ini bisa menimbulkan kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, sesak napas, dan kematian. Mirip dengan risin, ada racun tetrodotoksin yang terkandung dalam hati ikan buntal. Dampaknya bisa 1.200 kali lebih mematikan daripada racun sianida.

Namun teori pembekapan ini merupakan satu dari sejumlah teori modus pembunuhan Jong-nam, selain teori penyemprotan dan teori racun melalui jarum. Usai diracun, Jong-nam lari ke kamar mandi dan meminta bantuan ke staf bandara. Ia sempat dilarikan ke klinik sebelum dibawa ambulans menuju rumah sakit. Pada waktu di ambulans itulah, kakak tiri Kim Jong-un itu mengembuskan napas terakhirnya.

Pembunuhan Kim Jong-nam tersebut langsung membuat polisi Malaysia bergerak cepat untuk mencari para tersangka yang terlibat. Penyelidikan tersebut akhirnya mengarah kepada penangkapan para tersangka.

  • Para Tersangka

Hanya berselang beberapa hari, satu tersangka pembunuhan ini ditangkap. Doan Thi Huong ditangkap ketika berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat akan bertolak menuju kampung halamannya di Vietnam. Dari sana terungkap bahwa ia merupakan perempuan yang menggunakan baju ‘LOL’.

Penangkapan kedua adalah penangkapan yang langsung membuat geger Tanah Air. Pasalnya, tersangka kedua merupakan warga negara Indonesia (WNI) asal Banten bernama Siti Aisyah.

Siti Aisyah yang lahir di Serang, Banten, pada 11 Februari 1992, itu pernah tinggal wilayah Tambora, Jakarta Barat. Ia bekerja di rumah keluarga Liang Akiong yang merupakan pengusaha konveksi. Berdasarkan pernyataan ketua RT di tempat dulu Siti bekerja, putra Lian Kiong yakni Gunawan Hasyim tertarik dengan Siti.

“Memang (Siti) orangnya cantik. Putranya Pak Liang Akiong, namanya Gunawan Hasyim, jadi tertarik. Mereka akhirnya menikah. Saya tidak ingat persis kapan nikahnya, tapi sekitar pertengahan 2000-an,” kata ketua RT di Jalan Angke Indah bernama Rahmat Yusri.

Namun pada 2009, ketika Siti dan Gunawan pindah ke Malaysia, hubungan keduanya mulai retak yang berujung ke perceraian. Mantan mertua Siti, Liang Akiong, mengatakan Siti sempat datang ke rumahnya untuk menengok buah hatinya hasil pernikahan dengan Gunawan.

“Dia terakhir pas Imlek 28 Januari 2017 ke sini. Menitipkan uang jajan untuk anaknya Rp300 ribu,” ucap Liong kepada Koran Sindo. Liang menambahkan, ia tidak percaya bahwa Siti merupakan agen intelijen Korut terkait kasus pembunuhan Kim Jong-nam.

Selain Siti, ada seorang pria asal Malaysia yang ikut diciduk. Pria itu diduga merupakan kekasih Siti. Berdasarkan informasi yang beredar, Siti hanya dibayar sekira USD100 untuk ikut andil dalam pembunuhan tersebut walau hingga saat ini masih belum diketahui peran pasti dari perempuan asal Banten itu.

Baik Siti maupun Doan mengklaim diajak pria misterius untuk ikut syuting acara TV yang mengerjai orang lain. Dengan target Kim Jong-nam, keduanya pun melancarkan aksinya. Namun bukannya kelakar yang mereka temukan tapi fakta target candaan tersebut memang meninggal dunia akibat racun.

Tersangka keempat ditangkap pada Jumat 17 Februari di sebuah kondominium yang berada di Kuala Lumpur. Ri Jong-chol diduga merupakan satu dari empat pria yang saat ini masih diburu Kepolisian Malaysia dalam keterlibatannya di pembunuhan Kim Jong-nam.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement