ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapat tamu istimewa pada Kamis (2/3/2017). Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud mengikuti jejak kakaknya, mendiang Raja Faisal, dengan menyampaikan pidato istimewa di hadapan legislator Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.
Terdapat sejumlah persamaan dan perbedaan di antara kakak beradik itu saat menyampaikan pidato di Ruang Paripurna DPR. Berikut beberapa persamaan dan perbedaan yang dihimpun Okezone dari berbagai sumber, Kamis (2/3/2017):
1. Menggunakan Bahasa Arab
Raja Faisal dan Raja Salman sama-sama menggunakan bahasa ibu mereka yakni bahasa Arab saat menyampaikan pidato. Jasa penerjemah sangat dibutuhkan untuk memahami isi pidato kedua raja tersebut. Seperti halnya 47 tahun lalu, sang penerjemah mengalihbahasakan kalimat demi kalimat yang diucapkan sang raja.
2. Kesamaan Isi
Isu utama yang diangkat oleh Raja Faisal saat berpidato 47 tahun lalu adalah Zionisme Internasional. Kekacauan yang berkecamuk pada dekade 1960-1970 terjadi karena paham-paham yang merusak dari zionisme. Kaum Muslimin dan kaum beragama secara keseluruhan terancam. Karena itu, Raja Faisal mengimbau agar semua umat beragama bersatu terutama umat Islam bagi kemaslahatan dunia.
Raja Salman menyampaikan isi pidato yang tidak jauh berbeda. Raja berusia 81 tahun itu menekankan pentingnya kesatuan Indonesia dan Arab Saudi dalam menghadapi tantangan dunia, terutama yang sekarang dihadapi umat Islam. Termasuk di antaranya terorisme dan ekstremisme, gegar budaya dan interferensi dari negara lain di dunia.