Arkeolog National Research Technical University, Dmitry Kichigin, menjelaskan fenomena benda bersejarah atau artefak (aksesoris) pada makam di budaya kuno biasanya ditujukkan sebagai persembahan di akhirat bagi mereka yang meninggal. Menurut Dmitry, keberadaan cincin giok pada pasangan itu, tak diragukan lagi sebagai bagian dari ritual mengantarkan mereka ke akhirat.
Sementara itu masih menurut Dmitry, kondisi saling berpegangan tangan menunjukkan koneksi intim antara laki-laki dan perempuan. Ia menambahkan, para peneliti hingga kini masih terus bekerja untuk menemukan makna dibalik pemasangan aksesori giok tersebut.
Berbicara tentang kondisi jenazah Kichigin mengatakan, kondisi kerangka pria relatif lebih baik dibandingkan dengan kerangka si perempuan. Bagian atas kerangka si perempuan diketahui telah terkikis dan diduga dimakan oleh tikus.
Lokasi penemuan makam terletak di tempat yang diyakini dekat dengan situs agama bagi orang-orang kuno. Situs ini juga merupakan rumah dari sejumlah sisa-sisa zaman Neolitik.
Pihak berwenang kini telah mengambil langkah tegas guna menjaga keamanan penemuan makam bersejarah tersebut. Berbicara pada The Siberian Times, para arkeolog memastikan penggalian situs ini diharapkan nantinya bisa mengungkap fakta-fakta sejarah lain yang masih tersembunyi. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)