Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sudah Tiga Tahun Pencarian MH370, Apa Hasilnya?

Silviana Dharma , Jurnalis-Rabu, 08 Maret 2017 |07:23 WIB
Sudah Tiga Tahun Pencarian MH370, Apa Hasilnya?
Berdoa untuk tragedi pesawat MH370. (Foto: ABC)
A
A
A

Pencarian bawah laut yang dipimpin Australia juga tidak membuahkan hasil apapun selama dua tahun. Sebenarnya banyak orang mengaku menemukan serpihan pesawat MH370, tetapi setelah diteliti hasilnya nihil.

Sampai pada 29 Juli 2015, potongan pesawat sebesar 182 sentimeter ditemukan di pantai Reunion, St Andre, Madagaskar, Afrika Timur. Pada 5 Agustus tahun yang sama, PM Najib mengumumkan penemuan itu benar potongan dari pesawat yang hilang misterius. Penemuan tersebut dikonfirmasi juga oleh peneliti Prancis yang berwenang.

Potongan besar itu merupakan yang pertama kali ditemukan. Dan meskipun pencarian tetap dilakukan di perairan Negeri Kanguru, penemuan 20 serpihan lainnya terus terjadi di pesisir pantai Benua Hitam. Di antaranya, di Madagaskar dan Mozambique.

Pada November 2016, sayap pesawat MH370 ditemukan. Potongan tersebut menjadi penemuan paling signifikan yang meyakinkan peneliti bahwa pesawat itu jatuh secara cepat, keras dan tak terkendali di Samudera Hindia.

Harapan keluarga korban mengenai kepastian nasib MH370 dan para penumpangnya meningkat. Mereka mendesak pemerintah terus melakukan pencarian lebih jauh lagi. Sebab meski bangkai pesawatnya ditemukan, tidak satu jasad pun muncul ke permukaan. Namun apa yang terjadi justru sebaliknya, dua tahun lebih mencari tanpa hasil, pencarian dihentikan.

Pada Sabtu 4 Maret 2017, keluarga korban pesawat MH370 yang hilang misterius tiga tahun lalu, menuntut pemerintah melanjutkan pencarian. Kali ini, keluarga korban melakukan penggalangan dana sedikitnya USD15 juta untuk memungkinkan pencarian dilanjutkan.

“Kami akan terus berjuang, kami akan terus mencoba. Kami belum mendapatkan ketenangan pada titiuk ini. Sakit rasanya kehilangan orang yang kami sayang, dan ketidakpastian ini tidak kunjung sembuh seiring berjalannya waktu,” ucap Danica Weeks dari Australia yang suaminya ikut menjadi penumpang dalam penerbangan MH370 tersebut.

Korban terbanyak sekira 152 orang berasal dari China, 50 orang dari Malaysia, tujuh warga negara Indonesia, enam dari Australia, dan lima dari India. Sisanya berasal dari Perancis, Kanada, Iran, Hong Kong, Belanda, Selandia Baru, Amerika Serikat, Ukraina dan Taiwan.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement