Mengikuti suaminya, Ida kemudian bersikukuh memaksa pelayan barunya Ellen Bird untuk masuk ke sekoci. Saat perempuan asal Inggris itu ragu, Ida kemudian memberikan mantel bulu mahalnya untuk menyelimuti tubuh Ellen dengan berkata bahwa ia tak lagi membutuhkannya.
Kemudian Kolonel Gracie dan sejumlah rekan mencoba membujuknya. Namun, Ida tetap bersikeras menolak masuk ke sekoci. Ia tak mau berpisah dari pria yang ia cintai.
"Aku tak akan berpisah dari suamiku. Kami akan hidup atau mati bersama," tolak ida saat itu.
Lukisan yang Menggambarkan Kondisi terakhir Ida dan Isidor di Titanic. (Foto: The Vintage News)
Ida dan Isidor kali terakhir terlihat di dek dalam kondisi saling berpegangan tangan. Seorang saksi mata yang melihat mereka mendeskripsikan adegan yang terjadi kala itu sebagai, 'momentum luar biasa yang menunjukkan cinta dan kesetiaan.'
Sepasang suami-istri itu akhirnya pergi untuk selama-lamanya bersama tenggelamnya kapal RMS Titanic di Laut Atlantik yang dingin.
Jasad Isidor kemudian ditemukan di lautan dan dibawa ke Halifax, Nova Scotia untuk diidentifikasi. Setelah itu, jenazah sang milyuner dibawa ke New York. Namun, sayang tubuh istri tercintanya tak pernah ditemukan.
Sebuah cenotaph atau monumen yang bentuknya mirip nisan didirikan di Mausoleum, Woodlawn Cemetery di Bronx untuk mengenang kisah cinta luar biasa dari Ida dan Isidor di Straus
Monumen Ida dan Isidor Strauss. (Foto: The Vintage News)
Sebaris kutipan dari Kidung Agung tertera di sana.
"Air sebanyak apa pun tak akan memuaskan dahaga cinta, juga tak bisa membanjiri atau menenggelamkannya," bunyi kutipan yang menggambarkan cinta besar pasangan Strauss. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)