Pura Sakenan, salah satu pura sad kahyangan (pura besar) yang memiliki keunikan dan keistimewaan dibanding tempat suci lainnya di Pulau Dewata, yakni terdapat 'persada' berupa bangunan yang bertingkat-tingkat seperti limas.
Menurut sejarah, Pura Sakenan dibangun oleh Asthapaka, seorang pendeta Budha. Hal itu dilakukan karena sang pendeta kagum akan keindahan laut terpadu dengan keindahan daratan. Sang pendeta merasakan kekuatan suci di tempat tersebut, sehingga sangat baik untuk memuja Tuhan demi keselamatan dan kesejahteraan umat manausia.
Menurut Akademisi Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Prof Made Surada, perayaan Hari Suci Kuningan merupakan momentum introspeksi diri untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan.
Kuningan adalah hari suci penyongsongan diri, agar umat dapat lebih merenungi dan introspeksi diri agar dapat berperan secara baik dan benar dalam hidup dan kehidupan dunia ini.
Dengan demikian, perayaan Kuningan merupakan pengejawantahan ajaran perasaan cinta kasih dari kemenangan dharma (kebenaran) itu sendiri yang kemudian diwujudkan berupa pelaksanaan pelayanan dan pengabdian.
(Rizka Diputra)