PADA masa keemasan Islam terdapat satu tempat yang menjadi pusat pendidikan sehingga menarik orang terpelajar dari mana-mana untuk datang dan belajar. Tempat itu merupakan sebuah perpustakaan yang berada di Kota Baghdad dan bernama Bayt al-Hikma atau Rumah Kebijaksanaan.
Rumah yang juga menjadi tempat berkunjung para filosof ini merupakan hasil buah pemikiran dari Khalifah Harun al-Rashid dan dikembangkan oleh putranya, Khalifah Ma’mum al-Rashid. Harun al-Rashid yang tertarik dengan ilmu pengetahuan, mulai mengumpulkan buku dari Timur hingga Barat.
Harun dan putranya juga mengumpulkan para pemikir Muslim untuk datang ke Kota Baghdad. Sebagaimana dikutip dari Muslim Heritage, Kamis (20/4/2017), terciptalah sebuah perpustakaan yang menakjubkan bernama Khizanat al-Hikma atau Perpustakaan Kebijaksanaan.
Di bawah kepemimpinan Harun (tahun 786-809) perpustakaan itu berisi buku serta manuskrip mengenai seni, sains yang ditulis dalam berbagai bahasa yang dikumpulkan oleh ayah dan kakeknya.
Hingga tiga dekade kemudian, pasokan buku terus datang hingga perpustakaan itu tidak berhenti berkembang. Khalifah Ma’mum al-Rashid pun membuat bangunan tambahan di perpustakaan itu, menjadikannya sebuah akademi besar. Dari situlah, perpustakaan tersebut berubah menjadi rumah untuk para peneliti hingga filosof.