Di Yogyakarta, peringatan pertamanya dihelat di Istana Kepresidenan atau kalau sekarang kita bilangnya Gedung Agung. Lokasinya tepat di seberang Benteng Vredeburg di Jalan Malioboro sekarang.
Sebagaimana biasanya hari-hari perayaan, Bung Karno pun “sumbang pidato”. Namun tidak seperti pidato-pidato lainnya yang terdapat rekaman lengkap, pidato Bung Karno di peringatan perdana Hari Kebangkitan Nasional di Istana Kepresidenan Yogya, hanya sedikit yang tercatat.
Pidato yang cenderung merujuk pada kondisi republik yang tengah terancam, tidak hanya dari rongrongan Belanda (eksternal), tapi juga dari dalam akibat pergolakan politik yang memanas. Memanas sudah muncul bibit-bibit pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Kita tidak perlu khawatir. Insya Allah kitalah (yang akhirnya) yang menang, asal kita memenuhi beberapa syarat yang perlu untuk kemenangan itu...yaitu menyusun machtspolitik, yakni kekuatan massa untuk mendukung perjuangan politik dan menggalang persatuan nasional,” cetus Bung Karno dalam (inti) pidatonya di buku yang sama.
(Randy Wirayudha)