RUU Abdikasi Kaisar Disahkan, Akihito Bersiap Pensiun
TOKYO – Majelis Rendah Parlemen Jepang mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang dapat memuluskan proses abdikasi Kaisar Akihito. Dengan demikian, RUU diteruskan ke majelis yang lebih tinggi agar segera mendapat persetujuan sebelum sidang parlemen dalam beberapa pekan ke depan.
Sebagaimana diberitakan, Kaisar Akihito menyatakan ingin mundur dari posisinya dengan alasan kesehatan sehingga takut tidak bisa menunaikan tugasnya. Parlemen Jepang kemudian menyusun RUU agar kaisar bisa turun takhta selain karena meninggal dunia.
“Saya berharap majelis rendah hari ini, dan majelis tinggi beberapa hari yang akan datang, akan menerima undang-undang sehingga kita bisa memproses abdikasi secepatnya,” ucap Kepala Kabinet Jepang Yoshihide Suga, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (2/6/2017).
Meski rencana pasti abdikasi sekaligus suksesi takhta belum diketahui, proses tersebut diyakini akan berlangsung pada penghujung 2018. Dengan demikian, genap sudah Kaisar Akihito bertakhta selama 30 tahun menggantikan ayahnya, Kaisar Hirohito.
Terakhir kali seorang kaisar Jepang turun takhta adalah pada 1817. Undang-undang yang berlaku melarang seorang kaisar turun takhta kecuali mangkat. Kaisar Akihito akan menyerahkan singgasananya kepada Putra Mahkota Pangeran Naruhito.
Kaisar berusia 83 tahun itu mengungkapkan keinginan pensiun pada pertengahan 2016. Akihito diketahui pernah menjalani operasi jantung dan perawatan kanker prostat sehingga jarang tampil ke hadapan publik. Selama duduk di singgasana, Akihito berhasil menyembuhkan luka akibat Perang Dunia II yang ditinggalkan oleh mendiang ayahnya, Kaisar Hirohito.
(Wikanto Arungbudoyo)
