YERUSALEM – Otoritas keamanan Israel dilaporkan kembali membuka kompleks Masjidil Aqsa setelah sempat ditutup selama dua hari akibat terjadinya penembakan. Walau kembali dibuka, namun dengan alasan keamanan, sejumlah mesin detektor logam dipasang di dekat kompleks yang dikenal juga dengan nama Al-Haram ash-Sharif atau Bukit Bait Suci.
Sebagaimana dikutip dari UPI, Senin (17/7/2017), semenjak kembali dibuka, sekira 600 umat Islam telah masuk ke kompleks Masjidil Aqsa, sedangkan beberapa orang tetap berada di luar untuk mengadakan protes. Mereka tidak terima dengan penempatan detektor logam tersebut.
Semenjak dibuka kembali, anggota polisi Israel hanya mengizinkan Muslim Yerusalem yang masuk ke kompleks Masjidil Aqsa. Pembukaan kembali pada Minggu 16 Juli 2017 itu berselang dua hari setelah terjadinya penembakan di kompleks suci tersebut.
Pada Jumat 14 Juli 2017, tiga pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi Israel yang tengah berjaga di Al-Haram ash-Sharif. Penembakan yang disebut serangan teroris oleh otoritas Israel tersebut menyebabkan dua anggota polisi dan ketiga pelaku tewas di lokasi.
Media Wafa mewartakan, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, sempat berdialog melalui sambungan telefon dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, terkait penembakan tersebut. Abbas mengutuk keras peristiwa yang terjadi di Masjidil Aqsa.
(Emirald Julio)