Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Saudi Tuding Qatar Berupaya Mempolitisasi Ibadah Haji

Silviana Dharma , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2017 |14:02 WIB
Saudi Tuding Qatar Berupaya Mempolitisasi Ibadah Haji
Menlu Arab Saudi, Ade al Jubeir. (Foto: France24)
A
A
A

RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir menuding Qatar berupaya mempolitisasi ibadah haji di tengah Krisis Diplomatik Teluk Arab. Jika hal itu benar sedang dilakukan Doha, Jubeir menegaskan bahwa hal tersebut takkan dibiarkan oleh Kerajaan Saudi.

“Arab Saudi tidak akan menerima usaha mempolitisasi ritual ibadah haji. Kami menolak upaya Qatar untuk mempolitisasi isu ini. Bahkan kami melihatnya sebagai penghinaan terhadap ibadah haji dan jamaahnya,” ungkap Jubeir dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan otoritas Bahrain di Manama, seperti disunting dari Middle East Monitor (MEMO), Senin (31/7/2017).

(Baca juga: UEA: Hubungan dengan Qatar Tidak Akan Membaik dalam Waktu Dekat)

Terlepas dari konflik yang sedang menimpa kedua negara, Menlu Al Jubeir meyakinkan, Qatar tetap diizinkan mengirim jamaah haji. Namun, jamaah haji Qatar dapat melakukan perjalanan dengan maskapai penerbangan apa pun, kecuali Qatar Airways. Mereka juga boleh berangkat dari bandara mana pun kecuali Doha.

Para jamaah haji Qatar selanjutnya akan disambut di dua bandara saja, yakni Bandar Udara Internasional King Abdulaziz di Jeddah atau melalui Bandar Udara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.

(Baca juga: Alhamdulillah! Warga Qatar Tetap Bisa Berhaji Meski Ada Konflik dengan Arab Saudi)

Pada Sabtu 29 Juli, Komite HAM Nasional di Qatar melaporkan kebijakan Saudi itu kepada Pelapor Khusus PBB. Mereka menuntut Saudi melanggar kebebasan beragama, karena menghambat dan mempersulit akses perjalanan jamaah hajinya.

“Langkah itu jelas dirancang untuk menghambat peziarah dari Qatar ke Makkah,” keluh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam (Awqaf) Qatar.

(Baca juga: 4 Negara Arab Siap Berdialog dengan Qatar Tapi......)

Direktur Kementerian Haji dan Umrah di Awqaf, Ali Sultan Al Misifry, mengatakan jumlah pendaftaran jamaah nasional telah mencapai 20.000 orang. "Banyak dari pendaftar ini telah bergabung dalam kampanye haji untuk memulai ritual suci mereka. Namun, ketika muncul penolakan dari kementerian Saudi untuk berkomunikasi dan memberikan jaminan keamanan, kabar itu membuat para peziarah khawatir," katanya.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni 2017. Mereka menuduh Doha mendukung dan mendanai terorisme. Saudi dan saudara-saudaranya lantas memberlakukan blokade jalur darat, laut, dan udara. Jika Qatar mau berdamai, mereka mengajukan 13 daftar tuntutan. Salah satunya memaksa Qatar menutup kantor berita Al Jazeera.

(Baca juga: Doha Bantah Klaim Negara Teluk Arab soal Penghentian Blokade Pesawat Qatar)

Pemerintah Qatar membantah keterlibatan dengan kelompok teroris mana pun. Negara Emir itu justru berpendapat bahwa aksi blokade Saudi cs melanggar hukum internasional.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement