DOHA - Emir Qatar yang berkuasa pada Selasa, (24/10/2023) mendesak komunitas internasional untuk tidak memberi Israel "izin tak terbatas untuk membunuh" warga Palestina dalam perangnya melawan Hamas. Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani menyebut kekerasan terbaru ini sebagai eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan global.
“Cukup. Israel tidak boleh diberikan lampu hijau tanpa syarat dan izin tidak terbatas untuk membunuh,” kata Sheikh Tamim dalam pidato tahunannya pada pembukaan dewan penasihat negara Teluk Arab, sebagaimana dilansir Reuters. Ini merupakan komentar publik pertamanya sejak Qatar memulai upaya terbarunya untuk menengahi antara Israel dan Hamas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 5.000 orang dalam dua minggu serangan udara Israel sebagai respons terhadap serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, di mana kelompok militan Islam tersebut menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Sejak itu, produsen gas kaya Qatar telah melakukan dialog terbuka dengan Israel dan Hamas yang menghasilkan pembebasan empat sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk dua wanita Israel pada Senin, (23/10/2023).