Bambang menegaskan, pihaknya tidak mungkin menerapkan kebijakan yang memberatkan masyarakat. Oleh karenanya, perlu mempertimbangkan respon masyarakat terkait wacana penerapan sistem ganjil-genap tersebut.
Masyarakat diminta memahami perihal wacana tersebut. Kebijakan itu bukan semata-mata mengatasi masalah kemacetan melainkan lebih dari itu yakni, pemerintah sedang berupaya mengembalikan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan angkuatan umum.
"Tolong disampaikan kepada masyarakat, masyarakat memahami, jadi bukan bicara masalah kemacetan tapi bicara masalah keberpihakan kepada angkutan massal, angkutan umum. Dengan harapan nanti jangka panjang kemacetan ini semakin berkurang," pungkasnya.
Wacana penerapan gajil-genap sebelumnya dilontarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah koordinator Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil kajian terhadap keluhan kemacetan pengguna tol dari arah Bekasi menuju Jakarta akibat adanya sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan tol.
(Rachmat Fahzry)