Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duh! Kim Jong-un Perintahkan Peningkatan Produksi Roket dengan Hulu Ledak

Emirald Julio , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2017 |05:07 WIB
<i>Duh</i>! Kim Jong-un Perintahkan Peningkatan Produksi Roket dengan Hulu Ledak
Foto Kim Jong-un ketika mengunjungi Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara (Foto: KCNA/Reuters)
A
A
A

PYONGYANG – Ketegangan di Semenanjung Korea tampaknya tidak akan segera berakhir. Pasalnya, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memerintahkan peningkatan produksi roket dengan hulu ledak.

Sebagaimana dikutip dari News Week, Kamis (23/8/2017) baru-baru ini Kim Jong-un terlihat mengunjungi Institut Bahan Kimia di Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara. Foto-foto yang memperlihatkan kunjungan itu pun menjadi halaman depan media cetak resmi Korea Utara, Rodong Sinmun.

Pemimpin tertinggi Korea Utara itu tidak datang sendirian ke sana. Pasalnya, ia ditemani oleh dua pejabatnya yang bertanggung jawab dalam pengembangan nuklir Korea Utara yaitu Kim Jong-sik (ilmuan roket) dan Jo Yong-won (petinggi partai komunis).

Kim Jong-un pun melakukan inspeksi ke fasilitas pembangunan roket dan di sana ia mendapatkan penjelasan pembuatan hulu ledak rudal balistik antar benua atau intercontinenta ballistic missile (ICBM). Pada saat itulah ia mengeluarkan perintah baru untuk meningkatkan kapasitas produksi roket dengan hulu ledak.

“Ia menginstruksikan institut untuk memproduksi lebih banyak mesin roket dengan bahan bakar pada dan hulu ledak roket dengan terus mengembangkan proses produksi mesin serta kapasitas produksi hulu ledak dan mesin jet yang berbahan senyawa korban,” tulis Rodong Sinmun.

Media resmi Korea Utara itu mewartakan, perintah Kim Jong-un itu dilanjutkan dengan ia yang memberikan bonus khusus kepada para ilmuan atas usaha mereka. Namun Rodong Sinmun tidak secara spesifik menjelaskan bentuk dari bonus tersebut.

Perintah ini datang bertepatan dengan latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan China. Sayangnya hal ini dipandang oleh pihak Korea Utara dan China sebagai provokasi. Kantor berita KCNA menyebut latihan gabungan itu telah menciptakan situasi “perang tiruan”di Semenanjung Korea.

Negeri Paman Sam dan Negeri Ginseng menjelaskan bahwa latihan gabung ini dianggap penting untuk menangkal tindakan agresif yang ditunjukkan oleh Korea Utara.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement