Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korut: Jika Disanksi soal Bom Hidrogen, Kami Akan Balas dengan "Cara Sendiri"

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Rabu, 06 September 2017 |13:06 WIB
Korut: Jika Disanksi soal Bom Hidrogen, Kami Akan Balas dengan
Kim Jong-un. (Foto: KCNA)
A
A
A

PYONGYANG – Pada 3 September, Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba bom hidrogen. Klaim tersebut disampaikan beberapa jam setelah lembaga seismik internasional menemukan aktivitas gempa di area uji coba nuklir Korut.

Uji coba tersebut menimbulkan keresahan dan kecaman dari beberapa pihak. Beberapa pemimpin negara di dunia seperti Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, menunjukkan reaksi mereka.

"Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir yang besar. Kata-kata dan tindakan mereka terus menerus sangat bermusuhan dan berbahaya bagi AS," demikian disampaikan Presiden AS, Donald Trump melalui Twitter sebagaimana dikutip BBC,

"Saya merasa kecewa dan marah. Korut telah membuat kesalahan taktis yang tidak masuk akal dengan melakukan serangkaian provokasi seperti meluncurkan rudal balistik jarak jauh (ICBM) dan melakukan uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan mengancam perdamaian dunia. Tindakan ini akan mengisolasi mereka lebih jauh," kata Moon.

BACA JUGA: Kompak! Dunia Internasional Kecam Uji Coba Nuklir Keenam Korut

Korut pun merespons kecaman tersebut pada Selasa 5 September saat berada di kantor KCNA. Juru bicara kementerian luar negeri (Kemlu) Korut mengatakan, Korut akan merespons dengan caranya dalam menghadapi ancaman apabila mereka mendapatkan sanksi yang mungkin dilakukan setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir terbaru.

Dalam sesi tanya jawab dengan KCNA itu, juru bicara Kemlu Korut juga mengecam Amerika Serikat (AS) karena telah memimpin upaya internasional untuk menerapkan resolusi sanksi baru.

"AS memberikan kecaman kepada kami untuk mencemarkan nama baik Korut. (AS) mencari masalah dengan kekuatan nuklir kami yang defensif," kata juru bicara tersebut, seperti yang dilansir dari Korea Herald, Rabu (6/9/2017).

"Tidak ada yang berhak protes soal pengujian bom H untuk ICBM karena ini adalah agenda rutin dan penting untuk pelaksanaan jalur strategis yang kami pilih sendiri, yang secara simultan mengembangkan dua garis depan,” tegasnya.

Juru bicara tersebut kemudian mengancam bahwa Korut akan melawan dengan paksa jika sanksi baru diberlakukan.

"Kami akan menanggapi sanksi kejam dan tekanan AS dengan cara kita melakukan serangan balasan dan AS harus bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi masalah yang akan dialami. AS seharusnya tidak lupa tentang Korut, tenaga nuklir penuh yang memiliki ICBM serta bom A dan bom H,” tukasnya. (pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement