NEW YORK – Enam belas tahun setelah serangan World Trade Center (WTC) di New York atau biasa disebut dengan Tragedi 9/11 telah berlalu, namun hingga kini peristiwa tersebut masih menyisakan duka yang mendalam.
Memorial and Museum 9/11, tempat yang berada di pusat kota Manhattan tersebut telah dikunjungi sebanyak 10 juta pengunjung sejak dibuka pada 2014.
Ditata dan terbungkus kaca, beberapa barang biasa seperti kwitansi, cakram komputer, sepatu, dan ransel, yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan. Bila dilihat, barang-barang ini mengingatkan pada orang-orang tak berdosa yang meninggal atau orang-orang yang baru saja tiba di kantor untuk memulai hari mereka ketika hal yang tak terbayangkan itu terjadi.
Di antara barang-barang yang rusak, ada pameran yang membuat para pengunjung trauma sehingga diletakkan di balik dinding. Namun apabila ada pengunjung yang kuat melihatnya, maka pengunjung tersebut dipersilakan untuk masuk.
Pameran tersebut merupakan foto-foto yang mengejutkan dan membuat banyak orang ngeri. Menurut majalah New York, foto-foto tersebut dianggap tabu, penghinaan terhadap orang mati, dan kejutan yang tak tertahankan bagi orang yang hidup.
Foto-foto tersebut menggambarkan orang-orang yang terpaksa membuat pilihan yang tak terpikirkan seperti melompat dari gedung WTC, setelah pesawat menabrak mereka. Khawatir akan mati terpanggang, mereka malah melompat dari gedung dan menghadapi kematian dengan cara lain.
Penduduk Manhattan, James Gilroy, menceritakan kembali bagaimana ia melihat momen yang tak terlupakan sebelum tragedi yang tak terjelaskan tersebut.
Foto: Getty Images
"Dia punya setelan bisnis, rambutnya tertata. Wanita ini berdiri di sana selama beberapa menit, lalu dia menurunkan roknya lalu turun. Saya pikir, bagaimana manusia, seberapa sederhana untuk menahan roknya sebelum dia melompat. Aku tidak bisa melihatnya," kenangnya, seperti yang dilansir dari News.co.au, Senin (11/9/2017).