Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soroti Isu Timteng di Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Kesepakatan Nuklir Iran adalah Hal Memalukan Bagi AS

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Selasa, 19 September 2017 |23:24 WIB
Soroti Isu Timteng di Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Kesepakatan Nuklir Iran adalah Hal Memalukan Bagi AS
Presideng Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Getty Images)
A
A
A

NEW YORK - Berbicara untuk pertama kalinya di Sidang Majelis Umum PBB ke-72, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tak ketinggalan untuk menyoroti isu Timur Tengah. Presiden AS ke-45 itu diketahui khususnya membahas tentang kesepakatan nuklir Iran dan terorisme.

Presiden Trump mengawali pidatonya dengan isu ancaman keamanan dunia. Pria berusia 72 tahun itu tentunya langsung menyoroti tentang masalah nuklir Korea Utara (Korut). Presiden Negeri Paman Sam tersebut kemudian menekankan mengenai bahaya rezim Korea Utara yang tanpa henti melakukan uji coba peluncuran rudal dan nuklir yang mengancam keselamatan dunia.

Selain Korut, isu Nuklir Iran juga tak lupa disebut oleh orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu. Sebagaimana dilansir dari The Guardian, Selasa (19/9/2017), Presiden Trump menilai kesepakatan nuklir Iran menjadi salah satu hal yang memalukan dalam sejarah Amerika.

"Kesepakatan nuklir Iran merupakan hal yang memalukan bagi Amerika Serikat," ujar Trump.

Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Jika Kami Tidak Memiliki Pilihan Lain, AS Akan Hancurkan Korut

Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Setiap Hari Dunia Dipenuhi Ancaman Baru

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Trump mengancam akan membatalkan kesepakatan nuklir Iran pada 2015 lalu. Melanjutkan pidatonya terkait ancaman keamanan dunia, Trump menegaskan bahwa AS dan sekutunya, khususnya yang berada di Timur Tengah (Timteng) akan konsisten untuk menghancurkan terorisme.

"Negara kita telah mencapai banyak hal baik dalam melawan ISIS dalam 8 bulan terakhir," imbuhnya.

Presiden Trump kemudian juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Yordania, Turki dan Lebanon. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan menyusul tindakan ketiga negara tersebut yang bersedia menerima pengungsi yang melarikan diri akibat tidak kondusifnya kondisi keamanan di beberapa negara di Timteng.

Mantan pengusaha itu lalu secara singkat berbicara tentang pentingnya memberdayakan para wirausahawan perempuan. Riuh tepuk tangan dari para peserta sidang terdengar menggema ketika Trump membahas isu perempuan tersebut. Sebelum benar-benar menutup pidatonya, Trump sempat menyinggung dan melontarkan kritik terhadap komunisme.

Baca Juga: Kutuk Nuklir Korut, Sekjen PBB: Kita Tidak Boleh "Tutup Mata"

Presiden Trump diketahui mengakhiri pidatonya tepat setelah 41 menit 20 detik berbicara. Sebelum mundur dari podium ia kembali menegaskan pentingnya patriatisme dan sekali lagi menekankan pentingnya untuk menyelesaikan konflik global.

"Sekarang kita menyerukan agar semua bangsa bangkit kembali. Kita perlu mengalahkan musuh kemanusiaan dan membuka potensi kehidupan itu sendiri. Tuhan memberkati Anda, Tuhan memberkati bangsa-bangsa di dunia, dan Tuhan memberkati Amerika Serikat," tukas Trump.

(Rufki Ade Vinanda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement